Senang sekali rasanya bisa mendampingi anak dari hari ke hari dengan momen yang amat menyenangkan. Itulah yang dirasakan oleh kakak pendamping Pita Kuning wilayah Bali, Kak Kasnia. Tingkah laku anak yang terkesan polos dan jujur membuat Kak Kasnia gemas setiap kali melakukan pendampingan rutin. Bagaimana tidak, anak-anak Pita Kuning Bali gak pernah malu-malu menunjukan bakat terpendam ketika sedang bermain atau belajar bersama Kak Kasnia.
Misalnya saja ketika Kak Kasnia sedang melakukan pendampingan ke Rumah Hakam. Saat ini, Hakam berusia 5 tahun dan sedang berjuang melawan tumor ginjal yang beratnya mencapai 400 gram. Kini, tumor Hakam sudah diangkat, kondisi kesehatannya membaik, dan masih perlu menyelesaikan rangkaian kemoterapi sampai tuntas. Meski bertahan dengan segala upaya untuk terus berjuang melawan kanker, tapi Hakam tak menunjukan sifat menyerah dalam kesehariannya. Buktinya, ketika sedang melakukan pendampingan bersama Kak Kasnia, Hakam malah aktif bergerak ke sana dan ke sini. Gak tanggung-tanggung, Kak Kasnia juga diajak Hakam untuk berjoget dan menyanyikan lagu dari penyanyi favoritnya Farel yang populer dengan alunan ‘Ojo Dibandingke’. Oh iya, Hakam juga punya satu kesukaan lagu lagi dari Farel berjudul ‘Joko Tingkir’. Melihat tingkah polos dan gemas Hakam, Kak Kasnia langsung mengabadikan momen lucu tersebut melalui video. Pijakan kaki ke kanan dan ke kiri, lengkap dengan memutar jempol tangan membuat Kak Kasnia turut berbahagia karena semangat sederhana yang dipancarkan Hakam di hari tersebut.
Keaktifan Hakam tak hanya berlangsung ketika di rumah, tapi juga saat sedang melakukan perawatan di rumah sakit. Demi menghilangkan rasa suntuknya, Hakam lekas melantunkan lagu-lagu Farel di lorong tunggu tanpa malu-malu. Wah, sepertinya Pita Kuning sudah menemukan cikal bakal juara Indonesian Idol di masa depan, deh!
Selain Hakam, Kak kasnia juga punya kisah pendampingan dari Leli yang ceritanya berhasil menghangatkan hati. Pada bulan Januari 2023, Leli harus mengulangi pengobatannya dari mula. Oleh karena itu, Leli sempat dirawat di rumah sakit dalam waktu satu bulan. Awalnya, Leli menunjukan perilaku yang tertutup bakan ketika berhadapan dengan Kak Kasnia. Bagaimanapun, kehadiran Kak Kasnia di hari-hari Leli, membuatnya ‘luluh’ dan bersedia melangsungkan pendampingan kembali.
Ketika masa perawatan kanker di rumah sakit sudah berakhir, Leli kembali beraktivitas seperti biasa bersama orang-orang terdektanya. Perlahan, goresan senyum Leli muncul kembali. Berat badan Leli kini juga sudah kembali normal dari yang sebelumnya tidak nafsu makan dan sempat mengalami penurunan berat badan. Leli juga senang sekali karena di bulan Januari sempat merayakan Hari Gulungan Nyepi bersama keluarga. Tradisi serunya makan bersama layaknya ngeliwet bikin Leli semakin lahap makan untuk memenuhi kecukupan gizinya. Kabar baiknya, ketika Kak kasnia memonitor kondisi kesehatan Leli, ternyata Leli sudah naik berat badan sebanyak 2 kg. Ini jadi perkembangan kondisi yang sangat berarti pasca perawatan di rumah sakit.
Refleksi semangat Leli untuk stabil kembali membuat haru Kak Kasnia sebagai pendamping yang ikut memonitor perkembangannya dari waktu ke waktu. Selalu ada tekad besar yang diperjuangkan setiap anak dampingan dan membuahkan energi yang sama untuk Kak Kasnia. Semoga anak-anak dampingan Kak Kasnia senantiasa diberikan kondisi kesehatan yang stabil setiap harinya.