Bukan Hanya Baju, Tie Dye juga ‘Mewarnai’ Senyum Anak Pita Kuning

Siapa, nih, yang suka cari-cari kegiatan ‘healing‘ ketika akhir pekan? Menuntaskan serial Netflix, membaca buku, hunting kuliner hits, mungkin jadi deretan aktivitas yang biasa kamu lakukan ketika Sabtu dan Minggu. Tapi ada kegiatan anti mainstream yang dilakukan kakak-kakak donatur Pita Kuning yang satu ini. Tak hanya melepas penat, ternyata kakak-kakak donatur juga menambah nilai dari kegiatan tersebut. Coba tebak, apa kegiatannya? Yap, membuat kaos tie dye bersama anak-anak Pita Kuning Bali pada 17 Desember 2022. Yuk, intip kegiatannya. Siapa tau, bisa jadi inspirasi kamu sebagai bucket-list kegiatan healing berikutnya.

Tie Dye 'Mewarnai' Senyum Anak Pita Kuning

Sudah Pernah Mencoba Teknik Tie Dye?

Tie dye merupakan teknik ikat celup yang berarti terdapat proses merintangi atau menahan warna (ikat) dan proses pemberian warna (celup). Hasil dari teknik tie dye memberikan corak yang unik dan berbagai rupa. Teknik tie dye juga diaplikasikan secara turun menurun di wilayah Indonesia. Misalnya saja di Jawa Tengah, teknik ini biasa digunakan untuk mendekorasi berbagai aksesoris layaknya udheg (ikat kepala), kemben, dodot, dan kelambu untuk kamar tidur raja.

Tie Dye belakangan jadi teknik pewarnaan baju yang kembali populer di kalangan Gen Z dan milenial. Coraknya yang unik, tak perlu menggunakan mesin, dan dapat dibuat dengan waktu yang singkat, barangkali menjadi alasan mengapa teknik ini masih ramai peminatnya. Terlebih, aktivitas kreatif yang dapat dibuat sendiri cocok untuk mengisi waktu luang untuk menghilangkan suntuk selama pandemi. Tak heran, kata kunci yang berkaitan dengan tie dye di Pinterest seperti ‘bleach tie dye’ dan ‘tie dye crafts‘ meningkat hingga tiga belas kali pada tahun 2020, dibanding tahun sebelumnya.

Ketika Tie Dye Sukses ‘Mewarnai’ Senyum Anak Pita Kuning

Setelah pandemi mereda, ternyata kegiatan DIY tie dye masih menyenangkan sebagai ‘pereda’ penat. Apalagi, jika kegiatannya berlangsung di outdoor bersama anak-anak seperti yang dilakukan kakak-kakak donatur di Bali, salah satunya Kak Dita.

Kegiatan membuat kaos tie dye berlangsung di Rumah Pita Kuning Bali. Sebelum membuat kaos tie dye, anak-anak dan orang tua Pita Kuning Bali berkenalan terlebih dahulu dengan kakak-kakak donatur sambil bertepuk tangan dengan alunan musik yang ceria. Selanjutnya, pembuatan kaos tie dye pun dimulai. Kakak-kakak donatur mencontohkan proses pembuatan tie dye dari step satu ke step berikutnya. Didampingi masing-masing orang tua, Anak Pita Kuning Bali pun mengikuti instruksi tersebut dengan warna pilihannya. Setelah ikatan baju dicelupkan ke cairan warna-warni, hasilnya pun terlihat. Serupa tapi tak sama, corak kaos tie dye punya keunikannya sendiri-sendiri di tangan Anak Pita Kuning. Semua puas dengan hasilnya. Pembuatan kaos tie dye seakan sukses ‘mewarnai’ hari Anak Pita Kuning sampai full senyum!

Tie Dye 'Mewarnai' Senyum Anak Pita Kuning (1)

Selain bersenang-senang akhir pekan bersama Anak Pita Kuning, Kak Dita dan teman-teman juga menyalurkan donasinya untuk Pita Kuning. Terima kasih banyak kakak-kakak donatur, telah menyempatkan waktunya sekaligus berdonasi untuk meningkatkan kualitas hidup anak dengan kanker dampingan Pita Kuning. Sungguh hari yang sangat berkesan tak hanya bagi anak, tapi juga keluarga Pita Kuning!

Nah, buat kamu yang ingin berdonasi di Pita Kuning sambil berkegiatan seru, silakan menghubungi 0811 991 2604 (WA Careline Pita Kuning).

SUMBER:

Widodo, Suryo Tri. “Kriya Tekstil Tie-Dye (Ikat Celup): Sebuah Media Eksplorasi Estetis Yang Populer.” Corak: Jurnal Seni Kriya 1.2 (2012)

Artikel ‘Alasan di Balik Tren Tie Dye di Tengah Pandemi’ oleh Tim CNN Indonesia pada situ CNN Indonesia (2020)

Atikel Terkait ...

Pita Kuning

Pita Kuning

Yayasan yang memberikan layanan psikososial bagi anak dengan kanker dari keluarga prasejahtera

Semua Post

Kabar Berita

Cerita Anak