Kanker merupakan salah satu dari lima penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar di Indonesia (BPJS, 2014-2015). Dengan total kasus lebih dari 500.0000 sepanjang tahun 2014-2015, menjadikan kanker sebagai salah satu penyakit yang perlu diperhatikan secara serius.
Pada Senin, 22 Agustus 2016, Pita Kuning berkesempatan menghadiri Seminar Awam Kanker yang diadakan oleh Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) di RS Kemayoran. Melalui artikel ini, kami ingin membagi pengalaman yang telah kami dapat kepada Angels semua.
Salah satu sesi yang tentunya Pita Kuning ikuti adalah dari dr.Elisna Syahruddin, PhD,Sp.P(K) dengan topik “Karsinogenesis”. Pemaparan yang beliau berikan mengenai proses terjadinya kanker mulai dari tahap inisiasi, promosi dan progresi. dr. Elisna merupakan Anggota dari KPKN dan juga merupakan pengurus dari Yayasan Kanker Indonesia dan Perhimpunan Onkologi Indonesia serta merupakan Tim Onkologi di RSUP Persahabatan Jakarta.
“Penyakit gen di sini bukan berarti kanker merupakan penyakit genetik atau keturunan, dengan kata lain, kanker bukan lah sebuah penyakit keturunan.”, ujar dr. Elisna dalam seminarnya.
Kanker adalah sebuah penyakit gen yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan yang tidak normal, dapat menginvasi jaringan sekitarnya dan atau bermetastatis (berpindah) ke organ lain. Istilah lain yang biasa digunakan adalah tumor ganas, keganasan dan neoplastik ganas.
Kanker bukan penyakit yang bisa tiba-tiba datang, namun merupakan sebuah penyakit yang memiliki proses yang cukup panjang. Proses terbentuknya sel kanker dalam tubuh manusia disebut juga karsinogenesis dalam istilah kedokteran. Biasanya proses terjadinya sel kanker ini berkisar antara 10-30 tahun. Namun ada berbagai faktor resiko yang juga mempengaruhi, ada faktor resiko yang “tidak dapat dikendalikan” (seperti usia, JK, riwayat kanker sekeluarga) dan ada faktor yang “dapat dikendalikan” (polusi, gaya hidup, rokok dan infeksi kronik).
Jenis kanker pun ada bermacam-macam. Hal ini tergantung dari organ atau jaringan mana yang bermasalah atau diserang oleh sel kanker. Misal pada pria, kanker dapat menyerang organg seperti tenggorokan, kerongkongan, kulit, paru-paru, usus, perut, kandung kemih, prostat dan testis. Sedangkan pada wanita, kanker dapat menyerang beberapa bagian yang sama dan juga organ-organ vital wanita seperti payudara dan serviks.
Karena merupakan sebuah penyakit yang tidak mengenal batas usia, oleh karenanya sangatlah penting bagi para Angels untuk mengerti bagaimana tahapan penyebab terjadinya kanker, penyebab terjadinya dan juga bagaimana mencegah sel kanker terjadi dalam tubuh kita dan keluarga kita. Menurut dr. Elisna, proses terjadinya sel kanker atau karsinogenesis terdiri dari 3 tahapan, yaitu inisiasi, promosi dan progresi.
Tahapan Inisiasi
Pada tahap inisiasi atau tahap terbentuknya sel kanker awal, terjadi perubahan genetik dalam sel somatik (sel inisisi) normal melalui proses mutasi dan masuk ke mekanisme perkembangan menjadi sel tidak normal. Mutasi pada tingkat DNA menyebabkan sel tumbuh lebih cepat dari sel sekitarnya, perubahan ini mengaktivasi gen pertumbuhan (proto-oncogene) dengan menghambat gen penahan (tumor suppresor gene). Tahap ini terjadi dalam beberapa hari tetapi sel dapat kembali normal. Senyawa yang terlibat dalam tahap ini disebut inisiator .
Tahapan Promosi
Merupakan perkembangan awal sel yang terinisiasi membentuk klon melalui pembelahan dan berinteraksi melalui komunikasi antar sel. Menstimulasi sitogenik, faktor diferensiasi, proses mutasi dan non mutasi (epigenetik) dan merupakan awal pertumbuhan pra neoplastik.
Proses ini membutuhkan waktu lebih lama bahkan beberapa tahun. Senyawa yang meransang pembelahan sel disebut promotor atau epigenetik karsinogen.
Tahapan Progresi
Pada tahap ini, terjadi instabilitas genetik yang menyebabkan perubahan mutagenik dan epigenetik. Proses ini menghasilkan klon baru sel-sel tumor yang memiliki aktivitas proliferasi, bersifat invasif menyerang jaringan sekitar dan peningkatan potensi metastasis atau menyebar ke tempat lain. Jika tidak ada yang menghalangi, sel kanker tumbuh dalam jumlah banyak dan mempengaruhi fungsi tubuh atau menimbulkan keluhan (gejala klinis). Tahapan ini berjalan lebih cepat.
Nah, setelah mengetahui prosesnya, tentu penting bagi kita untuk mengetahui apa saja sih faktor resiko kanker itu? Nah seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa faktor resiko kanker itu dibagi menjadi dua, faktor resiko kanker “yang dapat dikendalikan” dan faktor resiko kanker yang “tidak dapat dikendalikan.”. Faktor resiko kanker yang dapat dikendalikan di antaranya; paparan asap rokok, polusi (dalam atau luar ruangan), penyakit kronis, paparan radiasi dan sinar matahari, tempat kerja (seperti pertambangan), serta gaya hidup (olahraga, sex dan diet).
Sedangkan, untuk faktor resiko kanker yang tidak dapat dikendalikan yaitu; jenis kelamin, usia, genetik, dan riwayat keluarga pengidap kanker.
“Banyak orang menyalah artikan tentang “awareness”. Awareness hanya sampai edukasi saja, orang tahu, berarti dia sudah “aware”. Padahal awareness tidak hanya tahu dan cukup menerima informasi, namun setelah menerima informasi orang tersebut melakukan perubahan dalam hidupnya atas apa yang diketahuinya.”, dr. Elisna menegaskan.
Sama halnya seperti kanker, ketika kita mendapatkan informasi mengenai kanker, apa saja faktor resikonya dan bagaimana cara menghindarinya, kita masih belum dikatakan aware apabila kita tidak menjalankan apa yang dilarang dan menjauhi segala macam faktor resikonya.
Berdasarkan pemaparan di atas, tentu kita bisa mulai melakukan pencegahan sejak dini dengan mengurangi aktivitas yang dapat beresiko kanker, khususnya resiko yang dapat dikendalikan. Mulai dengan pola hidup sehat dan menjaga keluarga terdekat dari resiko penyebab kanker merupakan langkah awal menjauhkan diri dan keluarga dari penyakit kanker.
Apa yang sudah Angels lakukan selama ini untuk mengurangi resiko kanker pada diri sendiri dan keluarga terdekat? Share jawaban mu di kolom komentar ya 🙂