“Tanggung deh 1 episode lagi…”
“Bentar masih asyik scrolling FYP…”
hayo, siapa yang sering berpikir demikian menjelang tidur? Tanpa disadari, kebiasaan ini merupakan bagian dari revenge bedtime procrastination, sebuah fenomena di mana seseorang memilih untuk menunda waktu tidur demi mendapatkan waktu bersantai. Meskipun terdengar sepele, kebiasaan ini memiliki dampak serius terhadap kesehatan, termasuk meningkatkan risiko terkena kanker.
Revenge bedtime procrastination adalah perilaku menunda waktu tidur untuk menikmati waktu pribadi yang tidak bisa didapatkan pada siang hari. Misalnya, setelah seharian bekerja atau mengurus anak, seseorang memilih untuk begadang menonton serial TV, bermain game, atau berselancar di media sosial. Meskipun waktu tidur berkurang, perasaan ‘balas dendam’ karena ingin bersantai membuat kebiasaan ini sulit dihilangkan.
Dampak Negatif Kurang Tidur
Kurang tidur karena revenge bedtime procrastination bisa menyebabkan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Dampak jangka pendek ini mungkin masih bisa ditoleransi, namun jika kebiasaan ini berlanjut, efeknya bisa menjadi lebih serius. Kurang tidur secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti:
- Penyakit Jantung: Tidur yang cukup penting untuk menjaga jantung tetap sehat. Kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar hormon stres yang berkontribusi pada penyakit jantung.
- Diabetes: Kurang tidur dapat memengaruhi cara tubuh memproses glukosa, meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
- Obesitas: Kurang tidur memengaruhi hormon yang mengontrol rasa lapar, sehingga membuat seseorang lebih cenderung makan berlebihan.
- Gangguan Hormon: Tidur yang cukup membantu menjaga keseimbangan hormon tubuh, termasuk hormon pertumbuhan dan hormon stres.
- Depresi: Kurang tidur kronis terkait dengan peningkatan risiko gangguan mood seperti depresi.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur kronis juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker. Bagaimana bisa?
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Academy of Sleep Medicine menemukan bahwa perempuan yang tidur dalam durasi waktu kurang dari 5 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan perempuan yang tidur 7-8 jam per malam.
Berikut penjelasan mengenai hubungan antara kurangnya jam tidur dan risiko kanker:
- Stres Oksidatif dan Peradangan: Kurang tidur menyebabkan peningkatan stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh. Stres oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya. Radikal bebas yang berlebihan dapat merusak sel-sel tubuh dan DNA, yang bisa memicu perkembangan kanker.
- Disregulasi Hormon: Tidur mempengaruhi produksi dan regulasi hormon, termasuk melatonin. Melatonin adalah hormon yang diproduksi saat kita tidur dan memiliki sifat antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan. Kurang tidur mengurangi produksi melatonin, yang dapat membuat sel lebih rentan terhadap kerusakan dan kanker.
- Sistem Imun Melemah: Tidur yang cukup penting untuk menjaga sistem imun tubuh tetap kuat. Kurang tidur melemahkan sistem imun, sehingga tubuh lebih sulit melawan sel-sel kanker yang mungkin berkembang.
Cara Mengatasi Revenge Bedtime Procrastination
- Batasi Penggunaan HP Sebelum Tidur: Cobalah untuk tidak menggunakan HP setidaknya 1–2 jam sebelum waktu tidur. Cahaya biru dari layar HP bisa mengganggu produksi melatonin dan membuat sulit tidur.
- Lakukan Aktivitas yang Menenangkan: Sebagai gantinya, lakukan hal-hal yang lebih bermanfaat bagi tubuh dan membantu tidur lebih nyenyak, seperti membaca buku, menulis jurnal, mandi air hangat, atau meditasi.
- Buat Jadwal Tidur: Usahakan tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan. Rutinitas ini membantu mengatur jam biologis tubuh dan meningkatkan kualitas tidur.
- Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman: Pastikan kamar tidur gelap, sejuk, dan tenang. Gunakan kasur dan bantal yang nyaman untuk mendukung tidur yang berkualitas.
- Hindari Kafein dan Alkohol Sebelum Tidur: Kedua zat ini dapat mengganggu tidur. Hindarilah setidaknya beberapa jam sebelum tidur.
Mengatasi kebiasaan ini memang membutuhkan komitmen, tetapi dampak psitif yang didapatkan akan sangat terasa. Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, kita dapat mengurangi risiko berbagai penyakit serius, termasuk kanker, dan menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia. Jadi, mulailah prioritaskan waktu tidur dari sekarang!
Ikuti terus berita mengenai aktivitas dan kegiatan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia dalam mendampingi anak-anak kanker dari keluarga pra-sejahtera melalui kanal media sosial Pita Kuning di bawah: Instagram: @pita_kuning Facebook: Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia Twitter: @pitakuning YouTube: Pita Kuning Spotify: Pita Kuning Podcast