Makanan yang satu ini memang populer dan digemari di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Ya, mie menjadi salah satu makanan pokok yang mudah ditemukan di berbagai tempat, dari warung pinggir jalan hingga restoran mewah. Meski begitu, masih banyak mitos yang menghinggapi mie, salah satunya adalah tentang kaitannya dengan kanker.
Pernahkah kamu mendengar kalau makan terlalu banyak mie dapat meningkatkan risiko kanker? Apakah benar atau hanya mitos belaka? Mari simak fakta-fakta berikut.
Tingginya Kandungan Garam pada Mie
Salah satu faktor yang membuat mie dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker adalah kandungan natrium atau garam yang tinggi. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh International Agency for Research on Cancer (IARC), konsumsi makanan yang kaya garam dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan risiko kanker lambung.
Mie yang biasanya diolah dengan cara digoreng, memiliki kandungan garam yang cukup tinggi. Terlalu banyak mengonsumsi mie goreng dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko untuk terkena kanker.Meski begitu, bukan berarti mie yang direbus atau dikukus tidak mengandung garam sama sekali. Sebab, dalam proses pembuatan mie, garam menjadi salah satu bahan penting yang digunakan untuk memberikan rasa pada mie.
Namun, kamu tetap dapat memperhatikan porsi dan frekuensi konsumsi mie agar tidak terlalu banyak mengonsumsi garam. Menurut American Heart Association, asupan garam harian yang disarankan tidak boleh melebihi 2.300 miligram.
Kandungan Pengawet dan Pewarna pada Mie
Mie juga mengandung bahan pengawet dan pewarna, yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, dapat meningkatkan risiko kanker. Penting bagi kamu untuk memilih mie yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti boraks dan formalin. Boraks, misalnya, merupakan bahan kimia beracun yang digunakan dalam proses pembuatan mie untuk membuat mie lebih kenyal dan awet. Boraks dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf, kerusakan ginjal, dan bahkan kanker. Sementara formalin, merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan makanan, termasuk mie. Formalin memiliki efek karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker pada tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Untuk itu, penting bagi kamu untuk memilih mie yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti boraks dan formalin. Pilihlah mie yang terbuat dari bahan-bahan alami dan segar seperti telur, tepung terigu, dan air.
Bukan Perkara Mienya, Tapi Takaran Konsumsinya
Sehingga, mengkonsumsi mie masih aman jika dalam batas yang wajar dan tak berlebihan. Karena jika konsumsi berlebihan, dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker (ditinjau dari kandungan mie tersebut).