Bulan kesadaran kanker serviks jatuh setiap bulan Januari. Begitu pentingnya isu kesadaran kanker serviks hingga ada bulan kesadaran kanker serviks khusus yang memperingati kanker ini. Kanker serviks menempati urutan keempat yang paling banyak menyerang wanita. Dalam rangka memperingati Bulan Kesadaran Kanker Serviks, ada baiknya kamu mengenal lebih jauh seputar 3 fakta kanker serviks dalam artikel berikut.
FAKTA #1 95% Kanker Serviks Dipengaruhi Virus HPV
Bulan kesadaran kanker serviks? Tahukah kamu, kalau sebagian besar kanker serviks (lebih dari 95%) disebabkan oleh HPV? Yap, HPV adalah infeksi virus yang paling sering ditemukan di saluran reproduksi. Kanker serviks sendiri merupakan penyakit yang kerap berkaitan dengan HPV. Meskipun begitu, kebanyakan infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dan lesi pra-kanker juga akan sembuh secara spontan. Namun, ada risiko bagi setiap wanita jika infeksi HPV menjadi kronis dan lesi pra-kanker berkembang menjadi kanker serviks. Ingat, kanker serviks memerlukan waktu 15 hingga 20 tahun untuk berkembang pada wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang normal. Namun, ini hanya membutuhkan waktu 5 hingga 10 tahun pada wanita dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti wanita dengan infeksi HIV yang tidak diobati.
FAKTA #2 Wanita yang Terkena HIV = 6X Berpotensi Kanker Serviks
Perempuan yang memiliki HIV diperkirakan mengalami risiko terkena kanker serviks yang lebih tinggi. Menurut Cervical Cancer News, belum ada pernyataan pasti yang menunjukan strain dari Human Papillomavirus (HPV) mana yang menyebabkan risiko tertinggi. HPV adalah virus yang menyebabkan terjadinya kanker serviks. Bahkan, hingga saat ini belum terdapat rekomendasi pengobatan khusus untuk wanita HIV yang terinfeksi HIV. Adapun lima persen dari penyebab kanker serviks kerap ditimbulkan dari HIV.
FAKTA #3 Sudah Ada Vaksin Pencegahan Kanker Serviks di Indonesia
Kanker serviks merupakan kanker yang dapat dicegah, salah satu upayanya dengan melakukan vaksinasi. Pencegahan primer dapat dilakukan oleh anak usia 9–14 tahun. Usia tersebut dinilai efektif untuk mencegah HPV karena belum ada aktivitas seksual. Sedangkan vaksinasi di atas umur 26 tahun dianggap kurang efektif dan perlu konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Di Indonesia, vaksin HPV tersedia dan masuk pada imunisasi wajib rutin. Program ini tersedia tanpa dipungut biaya dan diwajibkan untuk jenjang 5 dan 6 SD. Vaksin HPV tersebar di 8 provinsi di Indonesia layaknya DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Bali per tahun 2022. Sedangkan pada tahun 2023, direncanakan vaksin tersebut sudah dapat diakses di seluruh provinsi Indonesia.
Selamat Memperingati Bulan Kesadaran Kanker Serviks!
Saatnya lebih waspada terhadap kanker serviks dan isu-isu lain yang berkaitan dengan kanker. Jika kamu mengalami gejala-gejala penyakit yang menunjukan penyakit kanker, jangan diagnosa sendiri. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar mendapat penanganan yang sesuai dengan penyakit tersebut. sekali lagi, selamat memperingati Bulan Kesadaran Kanker Serviks! Semoga dengan membaca artikel ini, kamu dapat meningkatkan pemahaman seputa kanker serviks.
Sementara itu, kamu juga bisa membantu anak-anak yang sedang melawan kanker di masa tumbuh kembangnya dengan berdonasi di Pita Kuning. Berapapun bantuan darimu sangat berarti untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Terima kasih sudah memilih berbuat baik hari ini!
SUMBER:
Artikel Berjudul ‘Wanita HIV Positif Lebih Rentan Terkena Kanker Serviks‘ oleh Christina Andhika Setyanti pada situs CNN Indonesia (2017)
Artikel Berjudul ‘Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin‘ oleh Septi Widi Nugraheni pada situs RSUP Dr. Sardjito (2022)
Pres Rilis WHO Berjudul ‘Cervical Cancer‘ (2022)