Apakah benar MSG sebabkan kanker? setidaknya itulah desas-desus yang sering terdengar di kalangan masyarakat. Padahal, Monosodium Glutamat (MSG) kerap digunakan sebagai bahan penyedap masakan demi menggugah selera. Lantas, apakah keputusan mengkonsumsi MSG adalah langkah yang salah? adakah hubungannya dengan kanker? simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Kontroversi MSG
Penggunaan MSG populer pada tahun 1960-an dari Jepang dan Korea yang memproduksi masal penyedap tersebut dan dipeloporkan ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. MSG berasal dari L-glutamic acid melalui proses fermentasi yang bisa memberikan cita rasa gurih atau umami (berasal dari bahasa Jepang ‘Umai’ yang artinya lezat). Puncaknya pada tahun 1997 (sebelum krisis), konsumsi MSG di Indonesia mencapai 24,1% per tahun.
Barulah pada tahun 1968, terdapat laporan dari New England Journal of Medicine tentang laporan keluhan setelah makan di restoran Cina sehingga disebut ‘Chinese Restaurant Syndrome’. Diduga, penyebab keluhan tadi berasal dari penggunaan MSG.
MSG Aman dengan Batas Konsumsi
Meski terbilang aman, namun FDA (Food and Drug Association) menetapkan batas aman konsumsi MSG sebesar mg/kg berat badan/hari atau setara dengan konsumsi garam per hari. Bagi orang-orang tertentu, reaksi setelah mengkonsumsi MSG bisa menunjukan respon yang berbeda. Menurut FASEB (Federation of American Societies for Experimental Biology), ada kelompok sensitif yang menunjukan reaksi setelah konsumsi MSG dengan gejala rasa panas di leher, lengan, dan dada, kaku otot, sakit kepala, mual, dan lain sebagainya. Gejala ini mirip dengan kasus ‘Chinese Restaurant Syndrome’. Adapun 25% orang yang sensitif terhadap MSG dari seluruh total populasi.
Menurut laporan dari Jurnal Pediatric Neurology, disepakati bahwa usia anak-anak dan remaja lebih sensitif terhadap MSG dibanding usia dewasa.
*Hal yang sama juga Pita Kuning terapkan kepada anak-anak dampingan Pita Kuning. Misalnya saja ketika syuting tayangan Icip-icip bersama Titik Temu. Nantikan tayangannya hanya di Youtube Pita Kuning, ya!
Belum Ada Bukti yang Mendukung MSG Sebabkan Kanker
Belum ditemukan keterkaitan antara mengkonsumsi MSG sebabkan kanker (Niaz et al, 2019). Meski belum ada bukti bahwa MSG sebabkan kanker, studi lain menunjukan bahwa konsumsi MSG mungkin saja menyebabkan efek lain seperti obesitas, gangguan sistem saraf pusat, kerusakan hati, dan lain sebagainya.
Namun tak perlu khawatir berlebihan jika kamu tak menunjukan indikasi setelah konsumsi MSG. Itu artinya, kamu dapat mengkonsumsi dengan takaran yang normal.
SUMBER:
Ardyanto, T. D. (2004). MSG dan kesehatan: sejarah, efek dan kontroversinya. diabetes, 3, 7.
Niaz K, Zaplatic E, Spoor J. Extensive use of monosodium glutamate: A threat to public health? EXCLI J. 2018 Mar 19;17:273-278. doi: 10.17179/excli2018-1092. PMID: 29743864; PMCID: PMC5938543.
Rilisan berjudul ‘MSG-Monosodium Glutamat’ dalam situs Cancer FactFinder (2022)