Gagal ginjal misterius pada anak menjadi topik hangat yang diperbincangkan deretan orang tua akhir-akhir ini. Disebut-sebut sudah ada 152 anak yang mengalami gagal ginjal pada Oktober 2022. Sebenarnya, apa yang melatarbelakangi gagal ginjal misterius pada anak? kenapa terjadi secara tiba-tiba dan apa gejalanya? simak artikel yang satu ini!
Apa Fungsi Ginjal?
Sebelum menelisik lebih jauh seputar hangatnya topik gagal ginjal misterius, mama dan papa perlu mengetahui pentingnya fungsi ginjal pada anak. Bentuknya yang mirip seperti kacang, punya peran penting untuk tubuh. Ginjal berfungsi sebagai organ ekskresi yang letaknya berada di belakang perut (tepatnya di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa). Ginjal juga berguna untuk memproduksi sel darah merah, menyeimbangkan cairan tubuh, mengatur tekanan darah, menyaring 120-150 darah per hari, dan mengaktifkan vitamin D untuk kesehatan tulang.
Fenomena Gagal Ginjal Misterius
Kasus gagal ginjal misterius pada anak mulai ditemukan sejak Januari 2022 dan puncaknya dimulai pada September 2022 (ditandai dengan pelonjakan kasus yang signifikan). Berdasarkan laporan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terdapat 152 anak yang mengalami gagal ginjal misterius pada 14 Oktober 2022. Terdapat 152 kasus yang tersebar di 16 provinsi, beberapa diantaranya yaitu DKI Jakarta, Jawab Barat, Jawa Tengah, Bali, dan lain-lain.
BACA JUGA: Wilms Tumor, Gejala dan Penyebabnya
Apa Penyebabnya?
Hingga saat ini, IDAI belum menemukan titik terang dari penyebab fenomena gagal ginjal misterius yang menimpa 152 anak. Dibutuhkan investigasi lebih lanjut untuk bisa mengetahui hal tersebut.
Apa Gejalanya?
Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi mama dan papa dapat mengidentifikasi gejala penyakit ginjal yang menimpa anak. Salah satu gejala utamanya yakni terjadinya penurunan drastis volume urin pada anak bahkan sampai tidak memproduksi urin sama sekali, menurut pernyataan Dr. Yanti Herman, Plt. (Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes). Kasus ini umum terjadi pada anak usia 0-18 tahun, dengan mayoritas balita.
Adapun berdasarkan keterangan dari dr. Henny Adriani, Sp.A(K) dalam siniar IDAI mengatakan bahwa gejala ginjal akut pada anak kerap ditunjukan dengan riwayat demam dan diare (disertai atau tidak disertai dengan gejala saluran nafas, misalnya batuk/pilek).
Tindakan Preventif dari Orang Tua
Sebagai orang tua, tentunya perlu lebih waspada terhadap kondisi kesehatan ginjal anak. Berikut hal-hal pencegahan yang bisa dilakukan untuk merespon maraknya gagal ginjal misterius pada anak:
- menjaga kecukupan cairan tubuh dengan mengkonsumsi air yang cukup
- jika terdapat gejala berkemih (anak merasa sakit saat buang air kecil)
- melakukan deteksi dini (periksa tekanan darah, periksa urin, dan lain sebagainya)
- mencegah obesitas (menjaga konsumsi kadar gula baik dari makanan atau minuman) karena obesitas menyebabkan ginjal bekerja lebih keras
- mengkonsumsi air putih sesuai anjuran atau minum minuman yang mengandung elektrolit (jus tanpa pemanis, pengawet, pewarna, dll)
SUMBER:
Artikel berjudul ‘Fungsi dan Faktor Risiko Ginjal‘ pada situs Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2017)
Artikel berjudul ‘Gagal Ginjal Akut Misterius Serang 152 Anak‘ oleh Rindi Salsabila pada situs CNBC Indonesia (2022)
Siniar ‘Gangguan Ginjal Misterius pada Anak‘ bersama dr. Reza Fahlevi, Sp.A dan dr. Henny Adriani, Sp.A(K) dipublikasikan oleh IDAI