Alopecia areata adalah kebotakan yang disebabkan karena auto imun. Lantas, seberapa berbahaya penyakit alopecia? bagaimana gejala awal alopecia? apakah anak dengan kanker berpotensi terkena alopecia? simak artikel berikut, ya!
Alopecia Areata adalah Kebotakan yang Perlu Diwaspadai
Alopecia areata adalah kerontokan rambut yang terjadi secara tiba-tiba pada kondisi ekstrim hingga menyebabkan kepala mengalami kebotakan. Alopecia areata adalah penyakit yang tidak menular. Bahkan, rambut dapat tumbuh kembali tanpa pengobatan. Ketika mengalami pertumbuhan, rambut mungkin saja bisa rontok kembali.
Siapapun berpotensi untuk terkena alopecia areata. Kebanyakan dimulai ketika usia anak-anak sampai remaja dan dewasa usia >30 tahun. Namun, setengah dari kasus ini dapat mengalami pertumbuhan rambut kembali dalam waktu 12 bulan tanpa pengobatan. Alopecia areata juga dapat ‘menurun’. Jika orang tua mengalami penyakit alopecia areata, maka lebih besar kemungkinan anak memiliki risiko penyakit tersebut.
Alopecia areata tiga jenis yaitu: (1) alopecia areata yakni area kebotakan yang tidak merata dan dapat berkembang di area tubuh seperti kulit kepala, janggut, alis, bulu mata, bulu ketiak, dan lain sebagainya, (2) alopecia totalis yakni kebotakan menyeluruh di kepala, (3) alopecia universalis yakni kebotakan menyeluruh di seluruh tubuh, namun kasus ini sangat jarang ditemukan.
Apa Penyebab Munculnya Alopecia Areata?
Penyakit alopecia areata terjadi karena auto imun. Ketika kamu mengalami alopecia areata, sel di dalam sistem imun akan ‘menyerang’ folikel rambut. Sehingga rambut menjadi rontok. Meski menyebabkan kerontokan, tapi folikel rambut tak semata-mata rusak. Sehingga memungkinkan rambut untuk tumbuh kembali.
Orang-orang yang berpotensi terkena alopecia areata adalah:
- Memiliki hubungan darah dari anggota keluarga yang memiliki alopecia areata juga, sekitar 10-20% kasus.
- Memiliki penyakit asma, hay fever, vitiligo, penyakit tiroid, juga down syndrome.
- Mengalami perawatan kanker dengan obat bernama nivolumab. Obat tersebut biasa digunakan untuk orang yang memiliki kanker paru-paru atau melanoma. Kerontokan rambut biasanya ditandai setelah beberapa bulan menjalani pengobatan kanker. Namun, kerontokan rambut juga dapat menandakan bahwa obat tersebut bekerja dengan baik.
Apa yang Perlu Dilakukan Jika Terkena Alopecia Areata?
Perawatan diri yang disarankan bagi orang yang terkena alopecia areata adalah:
- Melindungi area kebotakan dari temperatur rendah. Kebotakan menyebabkan kulit lebih sensitif terhadap suhu dingin. Lindungi dengan menggunakan topi atau selendang.
- Menggunakan sunscreen di area kebbotakan untuk mencegah sunburn atau skin cancer. Disarankan dengan SPF 30 dan water resistance.
- Manajemen stres pada kerontokan. Orang yang mengalami alopecia areata kerap mengalami stres (turunnya self-esteem) menjelang masa kerontokan rambut. Kamu bisa mengatur stres dengan bermeditasi, yoga, atau kegiatan lain yang sekiranya bekerja untuk mencegah stres tersebut.
- Hubungi dermatologist untuk bisa membberikan perwatn terkait dengan kerontokan rambut.
Dukung Anak-anak yang Mengalami Alopecia Areata
Saat ini, terdapat anak-anak dengan kanker yang mengalami risko perawatan kanker (kemoterapi) dengan kebotakan atau alopecia areata. Seperti yang kita ketahui, alopecia areata berpotensi menurunkan self-esteem terutama anak-anak dengan kanker yang sedang bersekolah dan memperluas lingkar pertemanan bersama anak seusianya.
Kamu bisa memberi dukungan untuk mereka, dengan mendukung layanan pendampingan dari Pita Kuning melalui donasi untuk anak dengan kanker dari keluarga prasejahtera. Dengan begitu, kamu turut menjaga self-esteem anak, melalui kehadiran pendamping (Social Service Officer) untuk mendampingi anak berjuang melawan kanker dan menghadapi efek pengobatan kanker. Terima kasih atas bantuan mu!
SUMBER:
Pres Rilis Berjudul ‘Hair Loss Types: Alocia Areata Overview‘ pada situs American Academy of Dermatology Association.