Kanker Darah Pada Anak
Kanker darah pada anak merupakan kasus kanker yang paling banyak menghampiri kalangan anak-anak. Terdapat setidaknya 1 dari 3 anak terkena leukemia. Terdapat 3 dari 4 anak yang terkena leukemia, berjenis ALL (acute lymphocytic leukemia). Sedangkan sisanya berjenis AML (acute myeloid leukemia).
Kanker darah pada anak berjenis ALL biasanya menghampiri umur 2-5 tahun. Kanker darah berjenis ALL juga kerap terjadi pada laki-laki.
Apa Penyebab Kanker Darah Pada Anak?
Kanker yang berbeda memiliki faktor risiko yang berbeda pula. Faktor risiko penyebab kanker darah pada anak dapat dipicu oleh genetik, sistem imun, saudara kandung, dan lingkungan.
- Genetik
Faktor genetik dipengaruhi oleh DNA dalam keluarga (zat yang membentuk gen dalam tubuh manusia) juga diwarisi oleh orang tua. Kelainan genetik yang mempengaruhi misalnya seperti down syndrome, li-fraumeni syndrome, neurofibromatosis dan fanconi anemia.
- Sistem Imun
Kondisi bawaan tertentu membuat anak memiliki masalah kekebalan sistem pada tubuh. Hal ini seperti ataxia-telangiectasia, wiskott-aldrich syndrome, bloom syndrome, dan shwachman-diamond syndrome. Naiknya pertumbuhan risiko kekebalan tubuh, makin besar juga risiko kanker darah pada anak.
BACA JUGA: Remisi dari Leukemia, Bisakah?
- Adanya Saudara Kandung yang Terkena Leukemia
Jika anak memiliki saudara kandung yang terkena leukemia, maka anak tersebut memiliki kemungkinan untuk terkena leukemia juga. Namun kemungkinannya sangat rendah. Risikonya akan lebih tinggi jika dengan kembar identik. Lantas, bagaimana dengan hubungan orang tua yang memiliki leukemia? apakah dapat menurun ke anak? tidak. Hal tersebut tidak meningkatkan faktor risiko terjadinya leukemia anak.
- Lingkungan
Faktor lingkungan dipengaruhi dari adanya radiasi dan pengobatan lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti leukemia. Contoh kasus tingkat radiasi yang tinggi adalah kasus bom atom di Jepang yang menyebabkan peningkatan kasus kanker darah berjenis AML. Pengobatan seperti kemoterapi juga memiliki risiko yang tinggi bagi anak untuk memiliki ‘Second Cancer‘. Bagaimanapun, anak dan orang tua harus mengontrol kondisi kesehatan agar tidak under-treatment atau over-treatment yang menyebabkan risiko baru dari kanker tersebut.
Bantu Anak Pita Kuning Berjuang Melawan Kanker Darah!
Saat ini, Pita Kuning sedang mendampingi anak-anak dengan kanker dari keluarga prasejahtera di Jabodetabek, Medan, Yogyakarta, dan Bali. Diantaranya memiliki kanker darah, seperti Leli. Di usianya yang masih 8 tahun, Leli terus berjuang melawan leukemia. Pada awal September 2022, Leli membuka lembaran baru sebagai murid SD di Bangli, Bali. Saat ini, Leli dan teman-teman masih belajar secara daring.
Leli sempat merasa bosan dan suntuk saat terus-terusan belajar di rumah. Selang beberapa minggu saat Kak Tiara (SSO Bali) melakukan visitasi ke Rumah Leli, ia malah antusias mengajak Kak Tiara belajar tambah-tambahan dua bilangan. Setelah belajar bersama dengan Kak Tiara, Leli lekas paham dengan pelajaran tersebut!
Nah, barulah pertengahan September 2022, Leli mulai bersekolah secara tatap muka lengkap dengan seragam merah putihnya. Yuk, doakan agar Leli semangat dan lancar menjalani hari-harinya di sekolah.
Selain memberi semangat melalui media sosial Pita Kuning, kamu juga bisa berdampak secara langsung untuk meningkatkan kualitas hidup Leli dan 48 anak dengan kanker lainnya dengan berdonasi mulai Rp 10.000 atau dengan menjadi Donatur Rutin di Pita Kuning (Benefit: Laporan hasil donasi setiap bulan dari anak-anak yang terbantu, melalui surel).
Apapun kontribusi yang kamu pilih, terima kasih sudah ikut berperan untuk Anak Pita Kuning dan keluarga!
SUMBER:
Situs Cancer.Org dengan artikel berjudul Risk Factor for Childhood Leukemia (2020)